Perencanaan pembelajaran adalah proses
menspesifikasi kondisi-kondisiuntuk belajar sehingga tercipta strategi untuk
produk pembelajaran baik pada level mikro maupun makro.
Jadi perencanaan pembelajaran adalah suatu pemikiran
atau persiapan untuk melaksanakan tugas mengajar/aktivitas pembelajaran dengan
menerapkan prinsip- prinsip pembelajaran serta melalui langkah- langkah
pembelajaran, perencanaan itu sendiri,pelaksanaan dan penilaian, dalam rangka
pencapaian tujuan pengajaran yang telah ditentukan
2.MODEL-MODEL PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
Dalam menyusun perencanaan pembelajaran,banyak model
yang telah dikemukakan oleh para ahli.masing-masing model mempunyai eklebihan
dan kekurangan. Dari beberapa model yang telah dicantumkan di bawah ini diharap
para mahasisa yang akan menjadi guru dapat menetukan dan menguasai satu model
secara tuntas, sehingga dapat digunakan dalam merencanakan proses belajar
mengajar yang lebih sistematis, dan disamping itu akan lebih terarah dalam menilai
suatu pelajaran yang telah dilaksanakan.
A.Model Perencanaaan
Pembelajaran Menurut Para Ahli
Beberapa model yang akan dikemukakan, disajikan dalam
bentuk gambar/diagram agar lebih mudah dipahami.
1.Model Glaser
Model ini merupakan model pookok tentang proses
mengajar. Model lainnya pada dasarnya adalah perluasan dari model pokok ini.
Model pokok tersebut dalam bentuk skema adalah sebagai berikut: FEED BACK Pada
model ini terdapat empat komponen penting. Untuk masing masing komponen itu,
guru sebagai pengelola proses belajar harus mengambil keputusan. Jadi dalam
merencanakan suatu pelajaran guru harus menetukan tujuan apa yang harus dicapai
oleh siswa pada akhir suatu pembelajaran (komponen A). Sehubungan dengan
situasi permulaan (komponen B) guru harus memutuskan bagaimana situasi
permulaan siswa,guru dan sekolah. Berkenaan dengan prosedur instruksional
(komponen C) guru harus menentukan strategi apa yang akaan dipakaiagar
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai. Sehubungan dengan penilaian performance
(komponen D) guru harus memutuskan cara dan alat yang tepat untuk menetukan
tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2.Model J.E. Kemp
Menurut J.E. Kemp (1994 : 14) ada sepuluh unsur yang
harus diperhatikan di dalam membuat suatu perencanaan pengajaran.Kesepeluh
unsur tersebut digambarkan oleh Kemp dengan mempergunakan bentuk bulat telur
sehingga lebih fleksibel, karena antara satu dengan yang lainnya saling
berhubungan. Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut: Revisi Gambar proses
perancangan model kemp Kalau dibandingkan dengan model pokok dari Glaser, model
Kemp ini merupakan model yang lebih luas. Perluasan terutama pada ”prosedur
instruktural”. Menurut model ini guru harus mengambil keputusan dalam hal
berikut:
1.Tujuan umum yang akan
dicapai dari topik yang dipilih.
2.Tujuan khusus apa yang
ingin dicapai
3.Prosedur pembelajaran yang
bagaimana yang paling sesuai untuk mencapai tujuan:
·Materi mana yang sesuai
untuk mencapai tujuan.
·Alat apa yang akn digunakan
untuk mengetahui, sejauh mana siswa telah mengetahui tentang materi yang akan
di sajikan.
·Kegiatan belajar mengajar
yang bagaimanakah yang harus diusahakan sehinnga siswa belajar sesuatu.
·Alat belajar mengajar apa
yangharus digunakan untuk membantu terjadinya proses belajar secara efektif.
4.Bagaimana mengetahui bahwa
tujuan tercapai,bagaimana caranya dan apa Alatnya.
3.Model V. Gelder
Model ini lebih sederhana dari model terdahulu.
Komponen yang diperluas komponen prosedur juga. Namun kalau dibandingkan dengan
model J.E. Kemp. Terdapat beberapa perbedaan.
Model tersebut adalah sebagai berikut : Perbedaan
antara model Kemp dengan model V. Gelder adalah :Pada model ini ”Karakteristik Siswa”
disebut”Analisis Situasi” sehubungan dengankomponen ini guru tidak hanya mengaambil keputusan tentang siswa yang
akan diajar, tetapi juga tentang kondisi yang ada di sekolah yang dapat
menunjang terjadinya proses belajar dan tentang guru. Komponen kegiatan guru
dan siswa dipisahkan secara nyata. Selain daripada itu komponen kegiatan guru,kegiatan
siswa, materi pelajaran, alat/bahan harus dibuat dalm matrik sehunnga mudah
dibaca secara horizontal.
B.Model Perencanaaan
Pembelajaran sistemik
Suatu model perencanaan pengajaran sistemik, mengandung
beberapa langkah yaitu :
1)Identifikasi tugas- tugas.
Kegiatan merancang suatu program harus dimulai dari identifikasi tugas-tugas
yang mennjadi tuntutan suatu pekerjaan. Karena itu, perlu dibuat suatu Job
description (rincian tugas) secara cermat dan lengkap.
2)Analisis tugas Tugas-tugas
yang telah ditetapkan secara dimensional dijabarkan menjadi seperangkat tugas
yang lebih terperinci. Setiap dimensi tugas dijabarkann sedemikian rupa yang
mencerminkan segala sesuatu yang harus dikerjakan oleh lulusan
3)Penetapan kemampuan Langkah
ini sejalan dengan langkah yamg telah dilaksanakan sebelumya. Setiap kemampuan
hendaklah didasarkan kepada kriteria kognitif, afektif dan psikomotorik.
Kemampuan- kemampuan itu haruslah relaven denga tuntutan kerjadan keperluan
masyarakat.
4)Spesifikasi pengetahuan,
keterampilan dan sikap Setiap kemampuan yang harus dimiliki siswa perlu dirinci
dalam pengetahuan apa dan keterampilan apa saja yang harus dikuasai
5)Identifikasi kebutuhan
pendidikan dan latihan Langkah ini merupakan analisis kebutuhan pendidikan dan
latihan. Jenis- jenis pendidikan dan atau latihan- latihan apa yang
sewajarnyadisediakan dalam rangka mengembangkan kemampuan- kemampuan yang telah
ditetapkan, seperti kegiatan belajar teoritik dan praktek/ latihan lapangan
6)Permusan tujuan
Tujuan-tujuan program atau tujuan pendidikan ini masih bersifat umum sebagi
tujuan kulikuler dan tujuan yang dirumuskan harus koherendengan kemampuan-
kemampuan yangbhendak dikembangan
7)Kriteria keberhasilan
program Kriteria ini sebagai indikator keberhasilan suatu program. Keberhasilan
ditandai oleh ketercapaian tujuan-tujuan atau kemampuan yang diharapkan.
Tujuan-tujuan program dianggap tercapai jika lulusan dapat menunjukkan
kemampuannya melaksanakan tugas yang ttelah ditetapkan.
8)Organisasi sumber-sumber
belajar Langakh ini menekankan pada materi pelajaran yang akan disampaikan
sehubungan dengam pencapaian tujuan kemampuan yang telah ditentuan
9)Pemilihan strategi
pengajaran Titik berat anaalis pada langkah adalah penentuan srategi an metode
yang akan digunakan untuk mencapai tuuan kemampuan yang diharapkan. Perlu
dirancang kegiatan- kegiatan pengajaran dan dalam benttuk barisan tatap muka.
10)Uji lapangan program Uji coba program yang telah didesain
dimaksudkan untuk melihat kemungkinan pelaksanaannya. Melalui uji coba secara
sistematis dapat dinilai kemungkinan keberhasilan.
11)Pengukuran rehabilitas program Pengukuran ini sejalan dengan
pelaksanaan uji coba program di lapangan. Berdasarkan pengukuran itu dapat
diperiksa sejauh mana efektivitas program,validita s dan rehabilitas alat ukur.
12)Perbaikan dan penyesuaian Langakh ini merupakan tindak lanjut
setelah dilaksanakan uji coba dan an pengukuran. Perbaikan dan adaptasi program
barangkali diperlukan guna menjamin kohherensi, konsumsi, dan monitoring
sistem.
13)Pelaksanaan program Pada tingkat ini perlu dirancang dan
dianalisis langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam rangka pelaksanaan
program. Langkah ini didasari oleh satu asumsi bahwa rancangan program yang
telah di desain secara cermat dan telah mengalami uji coba serta perbaikan
dapat dipublikasikan dan dilaksanakan dalam sampel yang lebih luas.
14)Monitoring program Sepanjang pelaksanaan program perlu diadakan
monitoring secara terus dan berkala untuk menghimpun informasi tentang
pelaksanaan program.